Saturday, July 26, 2008

STOP PENGGUNAAN CFC

Emisi chlorofluorocarbon (CFC) merusak molekul ozon di stratosfir dan juga menyebabkan pemanasan global. Rusaknya lapisan ozon dapat meningkatkan intensitas sinar UV-B di permukaan bumi. Kasus katarak mata; kanker kulit; penurunan daya tahan tubuh; tanaman yang tumbuh kerdil; matinya plankton; merupakan dampak negatif akibat terpapar UV-B.

Indonesia sebagai negara pihak Protokol Montreal tentang Perlindungan Lapisan Ozon wajib untuk mengurangi penggunaan CFC, sehingga sejak 1 Januari 2008 impor CFC dihentikan.




Pemerintah Indonesia melalui Peraturan Menteri perindustrian no. 33/M-IND/PER/4/2007 telah menetapkan pelarangan CFC untuk digunakan pada produksi mesin pengatur suhu udara (air conditioning) yang digunakan dalam ruangan dan kendaraan bermotor, lemari es tipe rumah tangga, dan Halon untuk produksi alat pemadam api.

Stok CFC dalam negeri yang diimpor sebelum 1 Januari 2008 hanya diperbolehkan digunakan pada produksi foam, mesin pendingin, dan aerosol sampai dengan tanggal 30 Juni 2008.

Terhitung mulai 1 Juli 2008, sisa stok CFC dalam negeri maupun hasil daur ulang hanya dapat digunakan untuk kegiatan pemeliharaan barang.

Bagi barang yang sudah tidak menggunakan bahan CFC dan / atau Halon diwajibkan menggunakan logo NON CFC serta NON HALON & NON CFC.

Informasi ini disampaikan oleh:
KEMENTERIAN NEGARA LINGKUNGAN HIDUP
Jl. D.I. Panjaitan Kav 24, Gedung A, lantai 6
Kebon Nanas, Jakarta Timur 13410
Telp. (021) 8517164, fax: (021) 85902521
email: ozon@menlh.go.id
website: http://www.ozon.menlh.go.id

DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN
Jl. Gatot Subroto kav. 52-53
Jakarta 12950
Telp. (021) 5252746, (021) 5255509 ext 2159
fax (021) 5252746
website: http://www.depperin.go.id

Saturday, July 19, 2008

7 Cara Tingkatkan Kerja Otak

Untuk meningkatkan kinerja otak, dr. Daniel G. Amen, menulis buku Making a Good Brain Great Here, memberikan tujuh tips berikut:

1. Tingkatkan asupan air
Ingat, otak kita tersusun atas 80% air. Dehidrasi ringan saja dapat meningkatkan produksi hormon stres yang dapat merusak otak kita.

2. Batasi asupan kalori
Penelitian pada hewan dan manusia mengindikasikan bahwa diet dengan kalori terbatas baik bagi otak dan memperpanjang usia. Makan dalam jumlah lebih sedikit dapat memicu mekanisme tertentu di dalam tubuh untuk meningkatkan produksi nerve growth factors, yang bermanfaat bagi otak.

3. Konsumsilah asam lemak omega-3
Ikan, minyak ikan, dan DHA, merupakan salah satu bentuk asam lemak omega-3. Penelitian dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa diet yang kaya asam lemak omega-3 membantu meningkatkan keseimbangan emosional dan mood yang sehat, mungkin karena DHA merupakan komponen utama dari deretan dendrit otak.

4. Konsumsilah sumber antioksidan
Vitamin E dan C merupakan sumber antioksidan. Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa asupan antioksidan dari buah dan sayur secara signifikan mengurangi penurunan kemampuan kognitif kita.

5. Konsumsi protein, lemak baik, dan karbohidrat dalam porsi seimbang
Karenanya, pada setiap makanan atau kue, cobalah untuk mendapatkan protein, karbohidrat, dan lemak dalam keadaan seimbang.

6. Masukkan 24 bahan pangan sehat dalam diet harian Anda
Bahan-bahan pangan tersebut meliputi: sumber protein (ikan: salmon, tuna, makerel, hering; unggas: kalkun tanpa kulit; daging merah: sapi dan babi?; telur; tahu dan produk olahan kedelai; susu dan produksi olahannya; bebijian; garbanzo beans dan lentil; kekacangan), karbohidrat kompleks (bery-beryan; blueberry; raspberry; stroberi; blackberry; jeruk; cherry; buah persik; brokoli; gandum; lada merah dan kuning; labu; bayam; tomat; ubi jalar), lemak (alpukat; minyak zaitun; buah zaitun), serta cairan (air, teh hijau atau hitam).

7 . Konsumsi camilan rendah kalori

Hemofilia Bisa Akibatkan Cacat Permanen

Hemofilia, penyakit genetis yang menyebabkan kesulitan pembekuan darah dan tidak bisa disembuhkan, bisa mengakibatkan cacat permanen dan kematian apabila tidak ditangani dengan baik. Padahal, di Indonesia, obat pendukung hidup untuk penderita hemofilia sangat mahal.

Hal ini dikatakan dr. Rosiawati, saat memberi pengantar pada Lomba Baca Puisi Hemofilia di Aula Gedung Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Semarang, hari Jumat tanggal 23 mei 2008. Acara ini diselenggarakan oleh yayasan Hematologi Yasmia Jawa Tengah.

"Apabila terjadi pendarahan terus menerus pada persendian lutut tanpa diobati dan terlambat penanganannya, maka akan menyebabkan deformitas atau perbuahan bentuk sendi lutut. Ini akan diikuti dengan pengecilan betis dan untuk seterusnya akan cacat seumur hidup,' kata Rosiawati.

Selain itu, pendarahan juga rawan terjadi pada otak. Apabila pendarahan terjadi pada saraf otak tertentu, maka akan mengakibatkan cacat permanen. Misalnya, pendarahan yang terjadi pada saraf pengelihatan pada otak menyebabkan penderita hemofilia buta seumur hidup. Sat-satunya cara menangani pendrahan otak adalah dengan operasi.

"Luka yang sangat kecil pun akan fatal akibatnya pada penderita hemofilia karena pendarahan akan berlangsung lama. penderita tidak memiliki zat beku darah. Luka memar pada penderita hemofilia, misalnya, menyebabkan penggelembungan bagian tubuh karena darah mengumpul di satu tempat," ujar Rosiawati. Rasa skit yang dialami penderita hemofilia pun luar biasa.

Idealnya, penderita harus rutin meminum suatu obat bernama koate yang berfungsi sebagai pembeku darah. Padahal, obat tersebut sangat mahal, rp. 1,8 juta per vial. Bagi penduduk dengan ekonomi menengah ke bawah, harga ini terlalu tinggi. Obat bisa diganti dengan cryopnaecipitat yang disediakan oleh UTD PMI dengan harga rendah, tetapi kualitasnya tidak sebaik koate.

menurut anggota Yasmia, Sulistyowati Bambang, penderita hemofilia harus mendapat dukungan dan tidak boleh dijauhi. "Penderita hemofilia harus diberi kesempatan berkembang seperti orang narmal karena kecerdasan dan bentuk fisik mereka normal," tutur Sulistyowati.

Keterbatasan mereka hanya pada aktifitas fisik karena rawan benturan yang mengakibatkan pendarahan. Umur harapan hidup penderita hemofilia pun normal seperti kebanyakan orang, selama mereka teratur mendapat suplai koate atau cryopnaecipitat.

Awas, Bahaya Kanker dari Printer

Free Image Hosting by FreeImageHosting.netBahaya rokok bagi kesehatan sudah banyak yang mengetahuinya. Namun, tahukah anda bahwa printer , terutama printer laser yang biasa dipakai di kantor, juga dapat menimbulkan dampak yang sama bahayanya bagi kesehatan kita? Seperti halnya rokok yang memancarkan partikel-partikel kecil yang berbahaya bagi kesehatan, printer pun memancarkan partikel berbahaya dalam jumlah yang tidak sedikit. Bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkannya mulai dari iritasi pada sistem pernafasan hingga masalah kardiovaskular dan kanker.

Ancaman kesehatan ini dipublikasikan oleh Profesor Lidia Morawska (International Laboratory for Air Quality and health, Queensland University of technology) dalam hasil studinya baru-baru ini yang melibatkan 62 jenis printer. Menurutnya, emisi partikel kecil yang berasal toner printer dapat masuk hingga dalam paru-paru seperti halnya asap rokok yang dihirup. Masalahnya, jika dihirup, partikel kecil ini dapat menimbulkan efek negatif yang sama dengan asap rokok. Risiko yang ditimbulkan akan semakin meningkat bila anda dekat dengan printer atau pada ruangan yang sirkulasi udaranya tidak memadai.

Faktor lainnya yang juga ikut andil dalam menentukan besar-kecilnya emisi adalah usia toner atau cartridge yang digunakan (semakin baru semakin tinggi emisinya) dan jenis cetakan (semakin banyak toner yang dibutuhkan, semakin tinggi emisinya).

Dari 62 printer yang telah diuji, 17 printer di antaranya termasuk dalam kategori membahayakan kesehatan. Sayangnya demi alasan tertentu, merek printer yang masuk dalam kategori tersebut tidak disebutkan satu per satu. Untuk mengurangi dampak merugikan tersebut, Profrsor Morawska merekomendasikan agar pemerintah tidak hanya mengatur regulasi tingkat emisi dari kendaraan, pabrik, atau sejenisnya, tetapi juga untuk perangkat seperti printer.
(CHIP magazine, 08/2007)